Sunday, December 25, 2011

Asam lemak Esensial

  Latar belakang
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak.baik yang berasal dari hewan ataupun tumbuhan.pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap.
Asam lemak adalah asam yang lemah.apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+.dalam hal ini PH larutan tergantung pada kostanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak.
Asam lemak terbagi dua yaitu asam lemak jenuh dan tidak jenu (esensial).asam lemak jenuh adalah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap.contohnya asam lemak  butirat, asam lemak kaproat, asam lemak palmitat, asam lemak stearat, asam lemak kaprilat, asam lemak kaprat, asam lemak laurat, asam lemak miristat, asam lemak stearat.
Asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mengandung atau mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu dan mengandung asam esensial yaitu asam yang tidak dapat di sintesiskan dalam tubuh contohnya asam oleat,asam linoleat,asam linolena,asam arakidonat.Di dalam bab II akan di bahas lebih lanjut tentang asam lemak esensial.


Pengertian asam lemak esensial
Asam lemak esensial merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri oleh atau tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal dari suatu spesies  ( hewan atau manusia ). Hal ini terjadi karena spesies yang bersangkutan tidak memiliki (atau memiliki tetapi kurang fungsional) enzim yang bertanggung jawab dalam melakukan sintesis asam lemak tersebut. Atau asam lemak yang tidak bisa di sintesiskan dalam tubuh karena mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu
contoh                                                            
ü         Linoliat ( memiliki ikatan rangkap 2 )
ü        Linolenat ( memiliki ikatan rangkap 3 )
ü        Arakidonat ( memiliki ikatan rangkap 4 )                  

Nama
rumus
sumber
Linoleat*
CH3CH2­CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H
Minyak nabati
Linolenat*
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH =CH(CH2)7CO2H
Minyak biji rami
Arakidonat*
CH3(CH2­)4(CH=CHCH2)4(CH2)2CO2H
Minyak nabati
*asam lemak  esensial yang harus ada dalam makanan, karena tidak dapat diproduksi di dalam tubuh Komposisi kasar asam lemak dari beberapa minyak dan lemak yang umum dikonsumsi (dalam %)                                      
                                                                                (Anna Poedjiadi 2006)
Bagi setiap spesies, asam lemak yang esensial berbeda-beda. Contoh:
  • Bagi manusia, asam lemak esensial mencakup golongan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids, PUFA) tipe cis, khususnya dari kelompok asam lemak Omega-3 (misalnya asam α-linolenat, EPA, dan DHA) dan asam lemak Omega-6 (misalnya asam linoleat). Tubuh manusia tidak mampu menghasilkan enzim desaturase, tetapi mampu memanjangkan dan merombak PUFA.
  • Kucing tidak mampu memanjangkan asam linoleat menjadi asam arakidonat (ARA) (suatu asam lemak Omega-6) yang diperlukannya karena tidak mempunyai enzim untuk keperluan itu. Tumbuhan tidak menghasilkan ARA, maka kucing menjadi karnivora obligat untuk memenuhi keperluan ini.      
(http;//www nutrition-healtinfo.com)

Sumber asam lemak esensial

Sumber-sumber penting asamlemak esensial yaitu PUFA Omega-3 dan Omega-6 mencakup ikan laut (seperti tuna, kod, sardin), kerang, biji flax, minyak kedelai, minyak raps, minyak chia, biji blewah, sayuran berdaun, dan walnut. Minyak kelapa bukan sumber PUFA. Minyak inti sawit mengandung asam linoleat meskipun tidak banyak.
(http://www.sulastomo.com)
Fungsi Asam Lemak Esensial Bagi Kesehatan
Asam lemak atau biasa disebut sebagai lemak terbagi menjadi dua golongan, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Pada asam lemak tak jenuh, dalam struktur molekulnya ada ikatan rangkap, sedangkan pada asam lemak jenuh tidak ada.
Asam lemak tak jenuh sendiri digolongkan menjadi dua golongan yaitu asam lemak esensial dan asam lemak non-esensial. Asam lemak esensial adalah asam lemak yang mutlak diperlukan tubuh dalam proses metabolisme tetapi tubuh tidak bisa menghasilkannya sehingga harus ada masukan dari masakan. Sedangkan asam lemak non esensial fungsinya tidak sepenting asam lemak esensial. Ada dua jenis asam lemak esensial yaitu asam linoleat (omega-6) dan asam linolenat ( omega-3), omega 6 terdapat dalam minyak-minyak berkualitas tinggi seperti minyak bunga matahari, zaitun, dan safflower, sedangkan omega 3 terdapat dalam minyak ikan laut dalam seperti ikan kod.
Fungsi asam lemak esensial dalam tubuh Omega 6 dan omega 3 bersama-sama memainkan peranan yang sangat vital bagi tubuh, kedua zat tersebut bekerja sebagai suatu peneyeimbang yang membantu mengatur ribuan reaksi biokimia dalam tubuh. Sebagai contoh, kedua zat tersebut mendukung prostaglandin, zat sejenis hormon yang sangat vital untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti kardiovaskuler, saraf, kekebalan dan reproduksi. Omega 6 juga membantu membentuk membran dalam sel-sel tubuh, mengamankan sel dari benda asing, dan memperkuat struktur sel. Ketika diet kekurangan asam lemak ini, dan kebanyakan makanan yang masuk tergolong ‘jahat’ (asam lemak jenuh), maka membran sel yang terbentuk sangat kurang elastis dan fungsinya terganggu. Hal ini memnyebabkan terjadinya gangguan fungsi sel secara keseluruhan yang akhirnya juga menyebabkan gangguan kesehatan.
Fungsi Peningkatan kesehatan Omega 6 membantu peningkatan performa dan keatletisan, dengan berbagai cara. Zat ini menurunkan tingkat kerusakan sel otot, mempercepat pertumbuhan sel otot yang baru, mempercepat waktu pemulihan tenaga, membantu perpindahan oksigen dari paru-paru ke aliran darah, membantu berbagai fungsi metabolisme dan pengeluaran berbagai hormone esemisal testoteron. Zat tersebut juga menjaga kesehatan kulit dan persendian, dengan meningkatkan pelumasan pada sendi dan mencegah kerusakan kulit. Karena itu, banyak orang yag mengalami sakit persendian termasuk rematik mengkonsumsi omega 6 dikombinasikan dengan omega 3 untuk mengurangai rasa sakit dan pembengkakan.
Efek kekurangan asam lemak esensial Salah satu efek dari terjadinya kekurangan omega 6 dalam diet adalah peningkatan berat badan/kegemukan. Ini memang kelihatan aneh, kekurangan suatu asam lemak justru menyebabkan kegemukan, tetapi memang yang terpenting adalah mendapatkan jenis asam lemak yang tepat. Diet yang kurang akan omega 6 dan tinggi dengan asam lemak jenuh akan memperlambat metabolisme tubuh, sehingga tubuh akan mengakumulasikan makanan yang masuk sebagai lemak tubuh yang akhirnya menyebakan kegemukan. Kekurangan zat ini juga bisa membuat tubuh kekurangan asam lemak lain yaitu asam arakhidonat, yang merupakan komponen penting dalam metabolisme tubuh (asam arakhidonat dibuat dalam tubuh dengan bahan baku omega 6).
                                                                        (Findley,D.A 1985)
Aspek Gizi Asam Lemak Esensial
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak. Ini dapat berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sitensis tubuh dari karbohidrat atau protein.
Sesungguhnya tubuh tidak memerlukan konsumsi lemak, karena dapat disintesis dari karbohidrat maupun protein. Namun terdapat beberapa asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari makanan dan asam lemak esensial.

Metabolisme dan Fungsi
Istilah asam lemak esensial pada awalnya digunakan untuk asam-asam lemak yang memberikan gejala sakit pada tikus yang diberi ransum bebas lemak tetapi cukup mengandung zat-zat gizi yang lain.
Asam linoleat (18:2 omega 6), linoleat (18:3, omega 3) dan arahidonat (20:4 omega 6), merupakan asam-asam lemak yang pertama kali ditemukan bersifat esensial dan sampai sekarang digolongkan sebagai asam lemak esensial utama. Asam lemak tersebut tergolong sebagai asam lemak tidak jenuh.
Sedikitnya ada dua fungsi asam lemak esensisal bagi tubuh yaitu : (1) sebagai komponen semua tubuh dan menentukan sifat-sifat biokimia dan (2) sebagai prekursor prostaglandin suatu senyawa biologis yang aktif.
Masing-masing asam lemak esensial mempunyai fungsi yang berbeda, demikian pula prostaglandin mempunyai fungsi tersendiri. Linoleat dan arahidonat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan fungsi kulit yang normal, sedangkan prostaglandin yang diproduksi arahidonat diperlukan untuk berfungsinya ginjal, koagulasi darah, kesuburan dan kehamilan.

Sumber dalam Makanan
Bahan pangan yang banyak mengandung asam lemak esensial terutama adalah kacang-kacangan dan biji-bijian, misalnya kacang kedelai, kacang tanah, minyak jagung, minyak biji, bunga matahari, minyak biji kapas, algae, ikan (terutama ikan laut) dan kerang-kerangan.
Karena asam lemak esensial merupakan asam lemak yang mudah rusak maka pengolahan makanan perlu dilakukan secara hati-hati agar manfaat lemak esensialnya masih dapat diperoleh. Misalnya penggunaan suhu pemasakan yang tidak terlalu tinggi atau waktu pemasakan yang tidak terlalu lama serta meng hindarkan terlalu banyak kontak dengan udara dan cahaya matahari.
Penggunaan minyak (jagung, kedelai, bunga matahari, dan biji kapas) sebagai minyak goreng, tidak terlalu menguntungkan karena asam lemak esensialnya dapat rusak pada suhu penggorengan, dan selain itu minyak yang terbawa dalam makanan yang digoreng juga tidak terlalu banyak. Sebaliknya minyak-minyak tersebut digunakan dalam tumis sayuran atau dicampurkan dalam sayuran (selada), agar jumlah yang terkomsumsi cukup banyak dan dalam keadaan baik.

Defisiensi dan Kebutuhan
Suplai asam lemak esensial (melalui konsumsi makanan) yang tidak cukup dapat membawa akibat yang kurang baik seperti : (1) pertumbuhan terhambat, (2) kulit ruam, (3) meningkatnya kehilangan air melalui kulit, (4) menurunkan efesiensi penggunaan zat-zat gizi, (5) penimbunan lemak dalam hati, (6) penurunannya produksi prostaglandin (dengan akibat yang timbul karena defesiensi prostaglandin) dan (7) terganggunya metabolisme lipoprotein.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa defesiensi protein dan atau asam lemak esensial dapat mempengaruhi secara negatif aktivitas reproduksi, pertumbuhan yang normal, serta fungsi otak dan hati. Data mutakhir menunjukkan bahwa asam lemak arahidonat dan dokosaheksaenoat diperlukan untuk perkembangan yang normal sistim syaraf pusat.
Energi bagi tubuh dapat disuplai baik oleh karbohidrat (pati, gula), lamak maupun protein. Kebutuhan tubuh manusia akan energi bervariasi menurut umur, jenis kelamin dan jenis pekerjaan (aktivitas tubuh). Bagi orang dewasa di Indonesia kebutuhan tersebut rata-rata sekitar 2100 kilokalori.
FAO (Food and Agriculture Organization) menganjurkan agar asam lemak esensial dikonsumsi sedikitnya sebanyak 3% dari total energi yang dikonsumsi, baik untuk anak maupun orang dewasa. Selama masa kehamilan dan menyusui, FAO merekomondasikan masing-masing sebanyak 4,5 dan 5-7% dari total energi yang dikonsumsi. Asam lemak esensial termasuk sejumlah kecil asam lemak esensial berantai panjang, terdapat 8% dari jumlah energi yang terkandung dalam air susu ibu (ASI). Karena itu idealnya susu pengganti ibu harus mengandung asam lemak esensisal sebanyak yang terdapat dalam ASI.

Aspek Gizi Lain
Kadar kolesterol yang tinggi dalam plasma darah cenderung menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner. Karena itu pencegahan timbulnya penyakit ini salah satunya adalah dengan menurunkan kadar kolesterol dalam plasma.
Asam lemak esensial sebagai asam lemak tidak jenuh dapat berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol plasma tersebut, dengan cara meningkatkan degradasi kolesterol oleh jaringan-jaringan tubuh.
Data mutakhir menunjukkan bahwa asam lemak omega 4 yang berasal dari ikan dan hasil laut lainnya dapat berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam plasma darah. Karena itu orang sekarang berlomba untuk meningkatkan konsumsi ikan dan hasil laut dalam rangka pencegahan timbulnya penyakit jantung koroner.
(Lehinger,A.L 1970)
Kesimpulan


1.Asam lemak esensial merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri atau tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal dari suatu spesies  ( hewan atau manusia ). Hal ini terjadi karena spesies yang bersangkutan tidak memiliki enzim yang bertanggung jawab dalam melakukan sintesis asam lemak tersebut. Atau asam lemak yang tidak bisa di sintesiskan dalam tubuh karena mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu
contoh                                                         
ü   Linoliat ( memiliki ikatan rangkap 2 )
ü   Linolenat ( memiliki ikatan rangkap 3 )
ü   Arakidonat ( memiliki ikatan rangkap 4 )

2.Sumber asam lemak esensial :Sumber-sumber penting asamlemak esensial yaitu PUFA Omega-3 dan Omega-6 mencakup ikan laut (seperti tuna, kod, sardin), kerang, biji flax, minyak kedelai, minyak raps, minyak chia, biji blewah, sayuran berdaun, dan walnut. Minyak kelapa bukan sumber PUFA. Minyak inti sawit mengandung asam linoleat meskipun tidak banyak

.

3.Fungsi asam lemak esensial fungsi asam lemak esensial dalam tubuh Omega 6 dan omega 3 bersama-sama memainkan peranan yang sangat vital bagi tubuh, kedua zat tersebut bekerja sebagai suatu peneyeimbang yang membantu mengatur ribuan reaksi biokimia dalam tubuh. Sebagai contoh, kedua zat tersebut mendukung prostaglandin, zat sejenis hormon yang sangat vital untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti kardiovaskuler, saraf, kekebalan dan reproduksi. Omega 6 juga membantu membentuk membran dalam sel-sel tubuh, mengamankan sel dari benda asing, dan memperkuat struktur sel. Ketika diet kekurangan asam lemak ini, dan kebanyakan makanan yang masuk tergolong ‘jahat’ (asam lemak jenuh), maka membran sel yang terbentuk sangat kurang elastis dan fungsinya terganggu. Hal ini memnyebabkan terjadinya gangguan fungsi sel secara keseluruhan yang akhirnya juga menyebabkan gangguan kesehatan.
 
3.Aspek Gizi Asam Lemak Esensial  
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak. Ini dapat berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sitensis tubuh dari karbohidrat atau protein. Sesungguhnya tubuh tidak memerlukan konsumsi lemak, karena dapat disintesis dari karbohidrat maupun protein. Namun terdapat beberapa asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari makanan dan asam lemak esensial. pada awalnya digunakan untuk asam-asam lemak yang memberikan gejala sakit pada tikus yang diberi ransum bebas lemak tetapi cukup mengandung zat-zat gizi yang lain. Asam linoleat (18:2 omega 6), linoleat (18:3, omega 3) dan arahidonat (20:4 omega 6), merupakan asam-asam lemak yang pertama kali ditemukan bersifat esensial dan sampai sekarang digolongkan sebagai asam lemak esensial utama. Asam lemak tersebut tergolong sebagai asam lemak tidak jenuh.

No comments:

Post a Comment

semoga bermanfaat