Latar
belakang
Asam lemak adalah asam
organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak.baik yang berasal
dari hewan ataupun tumbuhan.pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom
karbon genap.
Asam lemak adalah asam
yang lemah.apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian
dan melepaskan ion H+.dalam hal ini PH larutan tergantung pada
kostanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak.
Asam lemak terbagi dua
yaitu asam lemak jenuh dan tidak jenu (esensial).asam lemak jenuh adalah rantai
karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap.contohnya asam lemak butirat, asam lemak kaproat, asam lemak palmitat,
asam lemak stearat, asam lemak kaprilat, asam lemak kaprat, asam lemak laurat, asam
lemak miristat, asam lemak stearat.
Asam lemak tidak jenuh
adalah asam lemak yang mengandung atau mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu
dan mengandung asam esensial yaitu asam yang tidak dapat di sintesiskan dalam
tubuh contohnya asam oleat,asam linoleat,asam linolena,asam arakidonat.Di dalam
bab II akan di bahas lebih lanjut tentang asam lemak esensial.
Pengertian
asam lemak esensial
Asam lemak esensial
merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri oleh atau
tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal dari suatu spesies ( hewan atau manusia ). Hal ini terjadi
karena spesies yang bersangkutan tidak memiliki (atau memiliki tetapi kurang
fungsional) enzim yang bertanggung jawab dalam melakukan sintesis asam lemak
tersebut. Atau asam lemak yang tidak bisa di sintesiskan dalam tubuh karena
mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu
contoh
ü Linoliat ( memiliki ikatan rangkap
2 )
ü Linolenat ( memiliki ikatan rangkap
3 )
ü Arakidonat ( memiliki ikatan
rangkap 4 )
Nama
|
rumus
|
sumber
|
Linoleat*
|
CH3CH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H
|
Minyak nabati
|
Linolenat*
|
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH
=CH(CH2)7CO2H
|
Minyak biji rami
|
Arakidonat*
|
CH3(CH2)4(CH=CHCH2)4(CH2)2CO2H
|
Minyak nabati
|
*asam
lemak esensial yang harus ada dalam makanan, karena tidak dapat
diproduksi di dalam tubuh Komposisi kasar asam lemak dari beberapa
minyak dan lemak yang umum dikonsumsi (dalam %)
(Anna Poedjiadi 2006)
Bagi
setiap spesies, asam lemak yang esensial berbeda-beda. Contoh:
- Bagi manusia, asam lemak esensial mencakup golongan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids, PUFA) tipe cis, khususnya dari kelompok asam lemak Omega-3 (misalnya asam α-linolenat, EPA, dan DHA) dan asam lemak Omega-6 (misalnya asam linoleat). Tubuh manusia tidak mampu menghasilkan enzim desaturase, tetapi mampu memanjangkan dan merombak PUFA.
- Kucing tidak mampu memanjangkan asam linoleat menjadi asam arakidonat (ARA) (suatu asam lemak Omega-6) yang diperlukannya karena tidak mempunyai enzim untuk keperluan itu. Tumbuhan tidak menghasilkan ARA, maka kucing menjadi karnivora obligat untuk memenuhi keperluan ini.
(http;//www
nutrition-healtinfo.com)
Sumber asam lemak esensial
Sumber-sumber penting asamlemak esensial yaitu PUFA Omega-3
dan Omega-6 mencakup ikan laut (seperti tuna, kod, sardin), kerang, biji flax, minyak kedelai, minyak raps, minyak chia, biji blewah, sayuran berdaun, dan walnut. Minyak kelapa bukan sumber PUFA. Minyak inti sawit mengandung asam linoleat
meskipun tidak banyak.
(http://www.sulastomo.com)
Fungsi Asam Lemak Esensial Bagi Kesehatan
Asam lemak atau biasa disebut sebagai lemak terbagi menjadi
dua golongan, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Pada asam lemak
tak jenuh, dalam struktur molekulnya ada ikatan rangkap, sedangkan pada asam
lemak jenuh tidak ada.
Asam lemak tak jenuh sendiri digolongkan menjadi dua golongan
yaitu asam lemak esensial dan asam lemak non-esensial. Asam lemak esensial
adalah asam lemak yang mutlak diperlukan tubuh dalam proses metabolisme tetapi
tubuh tidak bisa menghasilkannya sehingga harus ada masukan dari masakan.
Sedangkan asam lemak non esensial fungsinya tidak sepenting asam lemak
esensial. Ada dua jenis asam lemak esensial yaitu asam linoleat (omega-6) dan
asam linolenat ( omega-3), omega 6 terdapat dalam minyak-minyak berkualitas
tinggi seperti minyak bunga matahari, zaitun, dan safflower, sedangkan omega 3
terdapat dalam minyak ikan laut dalam seperti ikan kod.
Fungsi asam lemak esensial dalam tubuh Omega 6 dan omega 3
bersama-sama memainkan peranan yang sangat vital bagi tubuh, kedua zat tersebut
bekerja sebagai suatu peneyeimbang yang membantu mengatur ribuan reaksi
biokimia dalam tubuh. Sebagai contoh, kedua zat tersebut mendukung
prostaglandin, zat sejenis hormon yang sangat vital untuk mengatur fungsi utama
tubuh seperti kardiovaskuler, saraf, kekebalan dan reproduksi. Omega 6 juga
membantu membentuk membran dalam sel-sel tubuh, mengamankan sel dari benda
asing, dan memperkuat struktur sel. Ketika diet kekurangan asam lemak ini, dan
kebanyakan makanan yang masuk tergolong ‘jahat’ (asam lemak jenuh), maka
membran sel yang terbentuk sangat kurang elastis dan fungsinya terganggu. Hal
ini memnyebabkan terjadinya gangguan fungsi sel secara keseluruhan yang
akhirnya juga menyebabkan gangguan kesehatan.
Fungsi Peningkatan kesehatan Omega 6 membantu peningkatan
performa dan keatletisan, dengan berbagai cara. Zat ini menurunkan tingkat
kerusakan sel otot, mempercepat pertumbuhan sel otot yang baru, mempercepat
waktu pemulihan tenaga, membantu perpindahan oksigen dari paru-paru ke aliran
darah, membantu berbagai fungsi metabolisme dan pengeluaran berbagai hormone
esemisal testoteron. Zat tersebut juga menjaga kesehatan kulit dan persendian,
dengan meningkatkan pelumasan pada sendi dan mencegah kerusakan kulit. Karena
itu, banyak orang yag mengalami sakit persendian termasuk rematik mengkonsumsi
omega 6 dikombinasikan dengan omega 3 untuk mengurangai rasa sakit dan
pembengkakan.
Efek kekurangan asam lemak esensial Salah satu efek dari
terjadinya kekurangan omega 6 dalam diet adalah peningkatan berat
badan/kegemukan. Ini memang kelihatan aneh, kekurangan suatu asam lemak justru
menyebabkan kegemukan, tetapi memang yang terpenting adalah mendapatkan jenis
asam lemak yang tepat. Diet yang kurang akan omega 6 dan tinggi dengan asam lemak
jenuh akan memperlambat metabolisme tubuh, sehingga tubuh akan mengakumulasikan
makanan yang masuk sebagai lemak tubuh yang akhirnya menyebakan kegemukan. Kekurangan
zat ini juga bisa membuat tubuh kekurangan asam lemak lain yaitu asam
arakhidonat, yang merupakan komponen penting dalam metabolisme tubuh (asam
arakhidonat dibuat dalam tubuh dengan bahan baku omega 6).
(Findley,D.A
1985)
Aspek Gizi Asam Lemak Esensial
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak. Ini dapat
berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh
untuk menghasilkan energi. Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal
dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sitensis tubuh dari
karbohidrat atau protein.
Sesungguhnya tubuh tidak memerlukan konsumsi lemak, karena
dapat disintesis dari karbohidrat maupun protein. Namun terdapat beberapa asam
lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari
makanan dan asam lemak esensial.
Metabolisme
dan Fungsi
Istilah asam lemak esensial pada awalnya digunakan untuk
asam-asam lemak yang memberikan gejala sakit pada tikus yang diberi ransum
bebas lemak tetapi cukup mengandung zat-zat gizi yang lain.
Asam linoleat (18:2 omega 6), linoleat (18:3, omega 3) dan
arahidonat (20:4 omega 6), merupakan asam-asam lemak yang pertama kali
ditemukan bersifat esensial dan sampai sekarang digolongkan sebagai asam lemak
esensial utama. Asam lemak tersebut tergolong sebagai asam lemak tidak jenuh.
Sedikitnya ada dua fungsi asam lemak esensisal bagi tubuh
yaitu : (1) sebagai komponen semua tubuh dan menentukan sifat-sifat biokimia
dan (2) sebagai prekursor prostaglandin suatu senyawa biologis yang aktif.
Masing-masing asam lemak esensial mempunyai fungsi yang
berbeda, demikian pula prostaglandin mempunyai fungsi tersendiri. Linoleat dan
arahidonat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan fungsi kulit yang normal,
sedangkan prostaglandin yang diproduksi arahidonat diperlukan untuk
berfungsinya ginjal, koagulasi darah, kesuburan dan kehamilan.
Sumber
dalam Makanan
Bahan pangan yang banyak mengandung asam lemak esensial
terutama adalah kacang-kacangan dan biji-bijian, misalnya kacang kedelai,
kacang tanah, minyak jagung, minyak biji, bunga matahari, minyak biji kapas,
algae, ikan (terutama ikan laut) dan kerang-kerangan.
Karena asam lemak esensial merupakan asam lemak yang mudah
rusak maka pengolahan makanan perlu dilakukan secara hati-hati agar manfaat
lemak esensialnya masih dapat diperoleh. Misalnya penggunaan suhu pemasakan
yang tidak terlalu tinggi atau waktu pemasakan yang tidak terlalu lama serta
meng hindarkan terlalu banyak kontak dengan udara dan cahaya matahari.
Penggunaan minyak (jagung, kedelai, bunga matahari, dan biji
kapas) sebagai minyak goreng, tidak terlalu menguntungkan karena asam lemak
esensialnya dapat rusak pada suhu penggorengan, dan selain itu minyak yang
terbawa dalam makanan yang digoreng juga tidak terlalu banyak. Sebaliknya
minyak-minyak tersebut digunakan dalam tumis sayuran atau dicampurkan dalam
sayuran (selada), agar jumlah yang terkomsumsi cukup banyak dan dalam keadaan
baik.
Defisiensi
dan Kebutuhan
Suplai asam lemak esensial (melalui konsumsi makanan) yang
tidak cukup dapat membawa akibat yang kurang baik seperti : (1) pertumbuhan
terhambat, (2) kulit ruam, (3) meningkatnya kehilangan air melalui kulit, (4)
menurunkan efesiensi penggunaan zat-zat gizi, (5) penimbunan lemak dalam hati,
(6) penurunannya produksi prostaglandin (dengan akibat yang timbul karena
defesiensi prostaglandin) dan (7) terganggunya metabolisme lipoprotein.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa defesiensi protein dan
atau asam lemak esensial dapat mempengaruhi secara negatif aktivitas
reproduksi, pertumbuhan yang normal, serta fungsi otak dan hati. Data mutakhir
menunjukkan bahwa asam lemak arahidonat dan dokosaheksaenoat diperlukan untuk
perkembangan yang normal sistim syaraf pusat.
Energi
bagi tubuh dapat disuplai baik oleh karbohidrat (pati, gula), lamak maupun
protein. Kebutuhan tubuh manusia akan energi bervariasi menurut umur, jenis
kelamin dan jenis pekerjaan (aktivitas tubuh). Bagi orang dewasa di Indonesia
kebutuhan tersebut rata-rata sekitar 2100 kilokalori.
FAO (Food and Agriculture Organization) menganjurkan agar
asam lemak esensial dikonsumsi sedikitnya sebanyak 3% dari total energi yang
dikonsumsi, baik untuk anak maupun orang dewasa. Selama masa kehamilan dan
menyusui, FAO merekomondasikan masing-masing sebanyak 4,5 dan 5-7% dari total
energi yang dikonsumsi. Asam lemak esensial termasuk sejumlah kecil asam lemak
esensial berantai panjang, terdapat 8% dari jumlah energi yang terkandung dalam
air susu ibu (ASI). Karena itu idealnya susu pengganti ibu harus mengandung
asam lemak esensisal sebanyak yang terdapat dalam ASI.
Aspek
Gizi Lain
Kadar kolesterol yang tinggi dalam plasma darah cenderung
menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner. Karena itu pencegahan timbulnya
penyakit ini salah satunya adalah dengan menurunkan kadar kolesterol dalam
plasma.
Asam
lemak esensial sebagai asam lemak tidak jenuh dapat berfungsi untuk menurunkan
kadar kolesterol plasma tersebut, dengan cara meningkatkan degradasi kolesterol
oleh jaringan-jaringan tubuh.
Data mutakhir menunjukkan bahwa asam lemak omega 4 yang
berasal dari ikan dan hasil laut lainnya dapat berfungsi untuk menurunkan kadar
kolesterol dalam plasma darah. Karena itu orang sekarang berlomba untuk
meningkatkan konsumsi ikan dan hasil laut dalam rangka pencegahan timbulnya
penyakit jantung koroner.
(Lehinger,A.L
1970)
Kesimpulan
1.Asam lemak esensial
merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri atau tidak
dapat mencukupi kebutuhan minimal dari suatu spesies ( hewan atau manusia ). Hal ini terjadi
karena spesies yang bersangkutan tidak memiliki enzim yang bertanggung jawab
dalam melakukan sintesis asam lemak tersebut. Atau asam lemak yang tidak bisa
di sintesiskan dalam tubuh karena mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu
contoh
ü Linoliat ( memiliki ikatan rangkap
2 )
ü Linolenat ( memiliki ikatan rangkap
3 )
ü
Arakidonat
( memiliki ikatan rangkap 4 )
2.Sumber asam lemak esensial :Sumber-sumber penting asamlemak esensial yaitu PUFA Omega-3 dan Omega-6 mencakup ikan laut (seperti tuna, kod, sardin), kerang, biji flax, minyak kedelai, minyak raps, minyak chia, biji blewah, sayuran berdaun, dan walnut. Minyak kelapa bukan sumber PUFA. Minyak inti sawit mengandung asam linoleat meskipun tidak banyak
.
3.Fungsi asam lemak esensial fungsi
asam lemak esensial dalam tubuh Omega 6 dan omega 3 bersama-sama memainkan
peranan yang sangat vital bagi tubuh, kedua zat tersebut bekerja sebagai suatu
peneyeimbang yang membantu mengatur ribuan reaksi biokimia dalam tubuh. Sebagai
contoh, kedua zat tersebut mendukung prostaglandin, zat sejenis hormon yang
sangat vital untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti kardiovaskuler, saraf,
kekebalan dan reproduksi. Omega 6 juga membantu membentuk membran dalam sel-sel
tubuh, mengamankan sel dari benda asing, dan memperkuat struktur sel. Ketika
diet kekurangan asam lemak ini, dan kebanyakan makanan yang masuk tergolong
‘jahat’ (asam lemak jenuh), maka membran sel yang terbentuk sangat kurang
elastis dan fungsinya terganggu. Hal ini memnyebabkan terjadinya gangguan
fungsi sel secara keseluruhan yang akhirnya juga menyebabkan gangguan
kesehatan.
3.Aspek Gizi Asam Lemak Esensial
Asam
lemak adalah bagian dari molekul lemak. Ini dapat berfungsi sebagai zat
penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.
Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak yang
dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sitensis tubuh dari karbohidrat atau
protein. Sesungguhnya tubuh tidak memerlukan konsumsi lemak, karena dapat
disintesis dari karbohidrat maupun protein. Namun terdapat beberapa asam lemak
yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari makanan
dan asam lemak esensial. pada awalnya digunakan untuk asam-asam lemak yang
memberikan gejala sakit pada tikus yang diberi ransum bebas lemak tetapi cukup
mengandung zat-zat gizi yang lain. Asam linoleat (18:2 omega 6), linoleat
(18:3, omega 3) dan arahidonat (20:4 omega 6), merupakan asam-asam lemak yang
pertama kali ditemukan bersifat esensial dan sampai sekarang digolongkan
sebagai asam lemak esensial utama. Asam lemak tersebut tergolong sebagai asam
lemak tidak jenuh.
No comments:
Post a Comment
semoga bermanfaat